Sekian banyak murid sekolah tentu menginginkan pertemanan hingga entah sampai kapan, mereka akan mulai berpencar setelah lulus baik sekolah atau kuliah. Untuk menyatukan kembali, Anda butuh sebuah media fisik sebagai kenang-kenangan, yaitu desain buku tahunan.
Ini dia alasan mengapa buku tahunan penting untuk dibuat!
- Klasifikasi tahun lulus
Dengan adanya desain buku tahunan maka setiap lulusan tahun tertentu akan dijamin siapa sajakah personilnya. Tujuan ketika ada data siswa dengan nama yang sama ingin dicari maka tinggal melihat buku tahunan di tahun lulusan tertentu.
Setiap tahun kelulusan akan tertera nama siswa dengan kelengkapan data lainnya.
- Katalog data siswa
Data semua siswa, semua jurusan akan tercantum di buku tahunan agar saling mengenal satu sama lain. Misalnya, Anda masuk jurusan IPA hanya tahu semua teman di jurusan tersebut saja, dengan buku tahunan Anda bisa mencoba lebih dekat dengan anak jurusan IPS.
- Keperluan lain
Buku tahunan tidak hanya untuk data saja tetapi juga bisa digunakan sebagai referensi desain berbeda setiap tahun. Contoh, buku tahunan lulusan tahun 2007 memiliki konsep tema polka dots, semua bentuknya bulat berwarna. Untuk tema buku tahunan tahun berikutnya mungkin bisa bertemakan lain.
- Pendataan siswa sebagai kenang-kenangan
Dengan adanya buku tahunan, siswa akan merasa memiliki almamater dan semua keluarga di sekolah. Siswa bisa mengenang jasa guru mereka yang telah menunaikan tugas mulia. Siswa diharapkan tidak akan lupa dengan nama guru yang telah mendidik.
Agar desain buku tahunan Anda tidak mengecewakan, bisa berkonsultasi dengan jasa desain buku tahunan terdekat. Jasa cetak biasanya memiliki sederetan katalog desain yang dasar dan bisa dikombinasikan dengan keinginan konsumen. Harga cetak buku tahunan ditentukan dari jenis kertas, model finishing, jumlah buku dan desain.
Kisaran harga buku tahunan untuk setiap siswa bisa dianggarkan 20% lebih tinggi dari harga cetak totalnya. Misal, harga cetak total buku tahunan Rp. 45 ribu, maka anggaran setiap siswa urunan buku tahunan sekitar Rp. 55 ribu – Rp. 65 ribu karena panitia juga harus menghitung biaya operasional jalan seperti bensin.